CERITA PRAKTIK BAIK MEMBENTUK KOMUNITAS BELAJAR SD Negeri 008 CAMBA - CAMBA POLEWALI MANDAR SULAWESI BARAT Oleh Hj.SINAR,S.Pd

0

 

      SD Negeri 008 Camba - Camba ditetapkan sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak oleh karena itu   wajib  mengimplementasikan “Kurikulum Merdeka”. Kurikulum merdeka  dapat terimplementasi dengan baik apabila guru-guru di satuan Pendidikan melakukan kolaborasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut  maka satuan Pendidikan diharapkan memiliki wadah yang dapat menjamin terlaksananya kolaborasi. Oleh karena itu dibentuklah komunitas belajar  yang diberi nama “ Tas Bebi ”.
 
            Menurut kami praktik baik ini penting untuk dibagikan karena  satuan Pendidikan belum  memiliki komunitas belajar  sebagai wadah berkolaborasi bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan  rata - rata satuan Pendidikan  telah mendaftar untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri.
 
           Untuk legalitas sebuah komunitas dibutuhkan peran Kepala Sekolah untuk memberikan pengakuan kepada tenaga pendidik yang terpilih  sebagai pengurus komunitas berupa Surat Keputusan dan juga  sebagai mentor serta  coach dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan  oleh guru.  
 
            Solusi dari  tantangan ini  perlu keterlibatan beberapa pihak antara lain Kepala sekolah, tenaga pendidik, operator,  pengawas satuan Pendidikan, bahkan komite sekolah.
 
      Kemampuan guru dalam menerapkan kurikulum merdeka masih variatif. Mengapa kemampuan guru di Satuan Pendidikan kami  masih variatif? Faktor  penyebabnya antara lain adalah   yang menjadi sasaran implementasi kurikululm merdeka untuk tahun pertama (TP 2022/2023) adalah kelas I dan IV oleh karena itu pembentukan komunitas belajar sangat penting sebab komunitas dapat menjadi jaminan terjadinya kolaborasi diantara tenaga pendidik dalam hal bagaimana mendiskusikan strategi atau pendekatan-pendekatan  yang lebih baik dalam rangka mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum berbasis IT, sarana prasarana sekolah yang belum memadai,dan pembelajaran yang masih berpusat pada guru semua ini menjadi tantangan di satuan Pendidikan kami tetapi kami sebagai kepala satuan Pendidikan sangat yakin bahwa semua ini akan dapat terselesaikan melalui aktivitas guru-guru di komunitas belajar serta keterlibatan Kepala Sekolah,tenaga pendidik, operator, pengawas satuan Pendidikan, bahkan komite sekolah


                  Dalam menghadapi tantangan di satuan Pendidikan kami maka  diadakanlah rapat pembentukan pengurus komunitas belajar dan berbagi ,pemberian legalitas ,penyusunan program kerja,penyusunan jadwal kegiatan,dan penyusunan rencana anggaran komunitas belajar dengan menggunakan sumber daya  yang terdapat di satuan Pendidikan kami . sekolah berperan sebagai mentor atau coach dan komite pembelajaran berfungsi sebagai Fasilitator, serta guru – guru atau tenaga pendidik berperan sebagai peserta .  Dalam rangka pembentukan komunitas belajar ini maka kami melakukan Langkah – Langkah sebagai berikut :Rapat dewan guru ,pemberian legalitas,penyusunan program kerja,penyusunan jadwal,dan penyusunan rencana anggaran kegiatan komunitas.  
 
          Setelah pengurus komunitas memiliki  legalitas maka selanjutnya diadakanlah sosialisasi tentang pentingnya penguasaan ilmu teknologi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut  dilibatkanlah berbagai pihak antara lain kepala

 Sekolah.       
        Dalam pelaksanaan strategi tersebut satuan Pendidikan juga dapat melibatkan pengawas satuan Pendidikan sebagai narasumber, Dinas Pendidikan sebagai pemantau pelaksanaan kegiatan.
.
 
  Dari aksi yang dilakukan maka terbentuklah komunitas belajar sebagai wadah berkolaborasi mendiskusikan berbagai hal yang terkait dengan peningkatan mutu sekolah dan terlebih khusus terkait bagaimana mengimplementasikan kurikulum merdeka  di satuan
 Hasil dari aksi yang dilakukan di komunitas belajar ini sangat efektif karena tenga pendidik dan tenaga kependidikan sudah memiliki wadah untuk berkolaborasi dan saling berbagi informasi terkait peningkatan mutu Pendidikan terkhusuh strategi mengimplementasikan kurikulum merdeka. Dari strategi yang kami lakukan mendapat respon positif dari berbagai pihak seperti tenaga pendidik,pengawas satuan Pendidikan komite sekolah serta orang tua murid. 
    Setelah komunitas belajar  di satuan Pendidikan SD Negeri 008 Camba – Camba terbentuk maka memperlihatkan hasil yang signifikan dimana guru – guru dan tenaga kependidikan dapat dengan mudah memahami hal – hal yang berhubungan dengan ilmu  teknologi misalnya guru sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan  LCD,guru sudah mulai menggunakan video dalam pembelajaran, pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru bukan lagi berpusat pada guru tetapi sebaliknya pembelajaran sudah mulai berpusat pada peserta didik.

   Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses pembentukan komunitas belajar adalah bahwa pembentukan komunitas belajar sangat penting dalam rangka mengimplementasikan kurikulum merdeka.sehingga guru dapat merubah paradigmanya untuk merubah pembelajaran  tradisional menjadii pembelajaran berbasis IT sejalan dengan pemikiran Kihajar Dewantoro tentang Pendidikan yang menuntun anak sesuai dengan kodrat keadaan yang terdiri dari kodrat Alam ( sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan ) dan kodrat Zaman (sesuai dengan perkembangan Teknologi)

Posting Komentar

0 Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top